Innovate or Die: Winning Consumers' Heart in the Fast-Mobile World
Ivan Lau - CEO OPPO Indonesia
OPPO merupakan salah satu brand smartphone dari China yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan saat ini OPPO menjadi brandyang menduduki peringkat pertama di pangsa pasar smartphone di Indonesia. Pada kesempatan CEO Talk bulan November 2019, MM UK Petra mengundang Mr. Ivan Lau selaku CEO dari PT. OPPO Indonesia untuk membagikan pengalaman mengenai kunci keberhasilan OPPO mempenetrasi pasar Indonesia. Kegiatan CEO Talk ini dikemas dalam bentuk sharing pengalaman, dan inspirasi bisnis dari narasumber.
Kegiatan CEO Talk diawali dengan cerita pengalaman dari Mr. Ivan Lau yang sudah bekerja untuk OPPO selama 15 tahun. Mr. Ivan Lau memulai karirnya dengan bekerja pada OPPO China kemudian Oppo Thailand dan barulah di tahun 2013 Mr. Ivan Lau bekerja pada PT. Oppo Indonesia, pada awalnya Mr. Ivan bekerja pada divisi marketing dan pada tahun 2015 Beliau diangkat menjadi CEO PT. OPPO Indonesia. Mr. Ivan bercerita bahwa OPPO tidak hanya mengandalkan inovasi dan teknologi saja untuk bisa mendapatkan hati masyarakat, namun setidaknya ada 3 stakeholders utama yang menjadi fokus perhatian OPPO untuk bertahan bahkan menjadi pemenang di pasar Indonesia.
Stakeholder pertama adalah tim internal atau karyawan OPPO. Perusahaan menjaga komunikasi yang baik dengan tim di perusahaan, hal ini dilakukan agar perusahaan dan tim dapat mencapai tujuan bersama yang diinginkan. PT. OPPO Indonesia berusaha untuk mengembangkan perusahaan dan juga karyawan yang bekerja di dalamnya. Perusahaan menekankan agar suasana bekerja tetap harmonis sehingga siapapun yang bekerja di dalamnya akan tetap senang dalam melakukan pekerjaannya. PT.OPPO Indonesia juga menekankan adanya tanggung jawab sosial sehingga semua karyawan khusunya kaum millenialharus memiliki kontribusi positif.
Stakeholder kedua adalah rekan bisnis OPPO. Yang diterapkan adalah bagaimana perusahaan membangun hubungan yang baik dengan partnerbisnis seperti dealers dan penjual. Mr. Ivan Lau juga menjelaskan bahwa selama ini, partner bisnis merupakan suporter no 1 dari PT. OPPO Indonesia, sehingga OPPO mampu menguasai pangsa pasar smartphone di Indonesia, PT. OPPO Indonesia selalu memberikan layanan yang baik kepada para partner bisnis dengan tujuan agar PT. OPPO Indonesia dan para partner bisnis bisa saling maju menjadi besar secara bersama-sama serta menjalin kerjasama yang sehat dalam jangka waktu yang panjang.
Stakeholder ketiga yang menjadi perhatian PT. OPPO Indonesia konsumen. Fokus OPPO adalah bagaimana perusahaan membangun hubungan yang baik dengan para konsumen. Hal ini dilakukan dengan cara selalu berusaha untuk memberikan layanan terbaik bagi para konsumen serta memberikan produk atau teknologi yang bagus sehingga konsumen puas dan senang untuk menggunakan produk dari OPPO.
Mr. Ivan Lau juga menceritakan bagaimana strategi OPPO untuk mengubah persepsi masyarakat Indonesia mengenai produk buatan China, yaitu dengan cara menunjukkan pada konsumen Indonesia bahwa produk, layanan, tim, budaya perusahaan, hubungan sosial dari perusahaan sangat baik dan berbeda dengan perusahaan China lain yang sudah masuk ke pasar Indonesia selama ini. Komplain dan tekanan dari kompetitor maupun dari konsumen dijadikan perusahaan sebagai introspeksi agar OPPO bisa memperbaiki kesalahan dan berkembang menjadi perusahaan yang lebih baik lagi. PT. OPPO Indonesia juga menjalankan program CSR dimana yang saat ini dilakukan lebih banyak ditekankan kepada para karyawan dan keluarga dari karyawan OPPO.
CEO Talk kedelapan di tahun 2019 ini berlangsung dalam suasana dialog serius tetapi santai dan interaktif yang dihadiri oleh mahasiswa MM UK Petra dari berbagai angkatan dan peminatan studi.
Disarikan oleh Angeline Alice, mahasiswa MM batch 21 peminatan Strategic Marketing Management
Creating Digital Experience in the F&B Business
Kusnadi Rahardja – CEO Boga Group Indonesia
Perkembangan pemasaran digital saat ini telah mengubah cara merk dan bisnis menggunakan teknologi untuk memasarkan produknya. Hal ini yang menjadi topik utama pembicaraan Bapak Kusnadi selaku Owner Boga Group Indonesia dalam CEO talk edisi bulan Oktober 2019. Kegiatan yang mempertemukan mahasiswa MM UK Petra dengan Owner Boga Group Indonesia ini dikemas dalam bentuk sharing pengalaman dan inspirasi bisnis dari narasumber, disambung dengan sesi tanya jawab.
Bapak Kusnadi mengawali sharingnya dengan menceritakan terlebih dahulu mengenai profil perusahaan (visi, misi, dan value perusahaan). Setelah itu baru beliau menjelaskan topik utama mengenai bagaimana menciptakan pengalaman digital di bisnis F&B. Trend yang terjadi saat ini adalah konsumen tidak mau repot lagi dengan membeli makanan ke Outlet Restaurant. Mereka cenderung memesan makanan via aplikasi Gojek atau Grab karena kepraktisannya dan terdapat diskon-diskon menarik yang semakin menambah minat konsumen untuk membeli makanan secara online. Boga Group tentu tidak mau ketinggalan dengan trend tersebut sehingga brand- brand Boga Group kini hadir di berbagai aplikasi dan terus melakukan pemasaran via digital guna menjawab permintaan konsumen.
Selain topik utama yang didiskusikan, Bapak Kusnadi juga sempat menceritakan pengalaman nya sebagai seorang profesional sebelum Beliau menjadi Owner. Beliau bersyukur karena berkat pengalamannya itu, beliau lebih memahami apa arti disiplin dan integritas kerja yang pada akhirnya beliau terapkan dalam menjalankan bisnis F&B. Tak hanya itu, Beliau juga menuturkan pentingnya memahami organizational behavior sehingga dapat memotivasi dan mengelola SDM yang berkarir di Boga Group . Terakhir sesi tanya jawab berlangsung dengan sangat baik dimana mahasiswa menanyakan berbagai hal mulai dari bagaimana supply chainnya Boga Group, bagaimana starting sebuah bisnis F&B baru sampai pada suka duka perjalanan Boga Group.
CEO talk ketujuh di tahun 2019 ini berlangsung dalam suasana dialog serius tapi santai dan interaktif yang dihadiri oleh 15 mahasiswa MM UK Petra dari berbagai angkatan dan minat studi.
Disarikan oleh Edwin Ang, mahasiswa batch 20 peminatan Organizational Development & Change
From Hobby to Hoky
Inijie - Food Photographer and Food Blogger
Bagi sebagian orang, sosial media saat ini menjadi sumber berbagai informasi bahkan sumber mata pencaharian utama. Program Studi Magister Manajemen UK Petra mengadakan CEO Talk edisi bulan September 2019 dengan topik: “From Hobby to Hoki”. Kegiatan CEO Talk ini dikemas dalam bentuk sharingpengalaman dan inspirasi bisnis dari narasumber, disambung dengan sesi tanya jawab. Narasumber yang diundang kali ini adalah Bapak Jie Wahyono Kusumo, seorang Food Bloggeryang lebih dikenal dengan nama INIJIE. Jie mengawali sharingnya dengan menceritakan perjalanan karirnya hingga dapat memiliki perusahaan sendiri seperti sekarang ini. Mengutip 4 kuadran perjalanan karir seseorang dari Robert T Kiyosaki, Jie mengatakan bahwa saat ini dirinya sudah berpindah 3 kuadran, mulai dari sebagai employee, self-employee, dan saat ini mempunyai perusahaan sendiri. Perusahaan yang dipimpinnya memiliki 3 divisi yaitu Inijie Studio, Inijie Media dan Inijie Academy.
Jie lulus S1 dari jurusan Teknik Komputer pada tahun 2005 dan memulai karirnya dengan bekerja sebagai system analystsdi perusahaan bonafit di Surabaya. Dimulai dari hobbynya yang suka mengambil foto makanan saat berkumpul bersama teman-teman, namun saat itu foto-foto tersebut hanya menjadi simpanan semata di galeri handphone.Melihat bahwa foto-foto tersebut hanya berada di galeri, Jie mulai berpikir bagaimana agar foto tersebut dapat berguna bagi teman-temannya. Dari sanalah muncul ide untuk membagikannya di medsos Friendster yang sedang boomingsaat itu) dan melalui blog gratis yang dibuatnya. Memiliki sebuah blog saat itu tidak memberikan penghasilan apa-apa, benar-benar hanya suatu hobby dan kesenangan. Namun sejak saat itu Jie terus menulis dan menekuni hobbynya menjadi seorang Food Blogger. Sembari bekerja, beliau juga menjalankan pekerjaan sampingan sebagai Food Blogger. Setelah resign dari perusahaan pertama, beliau berpindah ke perusahaan lain yang memberinya waktu lebih banyak untuk menulis blog. Bersamaan dengan pekerjaannya di perusahaan yang baru yang berkeliling berbagai kota di Indonesia, maka Jie berkesempatan untuk mengambil foto makanan di setiap kota yang didatangi dan menuliskannya di blog sebagai referensi bagi orang lain. Jie kemudian menerima job untuk foto makanan hingga dipercaya untuk menjadi food photographeroleh sebuah restoran legendaris di Surabaya. And the rest is history.
Dari sharingpengalaman Jie, setidaknya ada lima hal yang dapat menjadi inspirasi kita bersama. Pertama, meskipun awalnya adalah hobby tetapi jika menekuni dan melihat peluang yang ada, bisa saja hobby itu membuahkan hasil. Tetapi hobby saja tidak cukup, namun perlu berinvestasiuntuk hobby yang ditekuni, misalnya hobby foto, harus investasi pada kamera, lighting, reflektor dan sebagainya. Investasi juga perlu dengan mempelajari skill-skill yang dibutuhkan, bisa melalui Youtube ataupun mengikuti kursus. Kedua,kita perlu menentukan personal goal, sehingga kita bisa fokus pada pencapaian goal itu. Selama mencapai goalitu pasti ada kesulitan, tetapi kembali lagi fokus pada goaladalah kuncinya. Ketiga,dalam hidup pasti kita dihadapkan pada berbagai pilihan, misal lebih baik mana menjadi karyawan yang berpenghasilan tetap atau bekerja sendiri tetapi pendapatan tidak tetap. Hal itu juga yang dialami Jie, namun dengan adanya supportdari orang tua, Jie berani mengambil keputusan. Yang tidak kalah pentingnya adalah membuat planning. Sebelum sepenuhnya keluarga dari bekerjafull time, Jie sudah mulai menabung untuk 12 bulan pengeluaran untuk berjaga-jaga. Jadi, di saat penghasilan side job sudah melebihi gaji bulanan, baru beliau resign dari perusahaan. Keempat, menciptakan atau mencari peluang itu lebih mudah dibandingkan dengan menjaga atau mempertahankannya.Setiap bisnis sekarang perlu memiliki UPS (Unique Selling Point) supaya dapat menarik konsumen dan membedakan bisnisnya dengan para pesaing. Karena lebih baik ada satu produk yang mengena dibandingkan 100 produk yang sama dengan yang lain. Kelima, konsisten dan mentalitas yang tangguh. Untuk mempertahankan bisnis di tengah persaingan yang ketat, perlu punya mentalitas dan harus konsisten dalam menjalankan bisnis. Jie membagikan tips yaitu mempunyai mentor yang dapat menjawab pertanyaan dan membagikan ilmunya. Keenam, belajar untuk memanage waktu.Selama kita masih muda dan kuat, padatkan kegiatan di waktu luang yang ada dan berusahalah sebaik mungkin.
CEO Talk keenam di tahun 2019 ini berlangsung dalam suasana dialog serius tapi santai dan interaktif yang dihadiri oleh 18 mahasiswa MM UK Petra dari berbagai angkatan dan perminatan studi.
Disarikan oleh : Lisa Gabrielle Widjajanto (MM Batch 20, Perminatan Strategic Management Accounting)
Leading Thru Innovative Ways
Dr. Yusak Anshori, M.M. (General Manager Primebiz Hotel Surabaya)
Sustainable MRO Business in Global Aviation Industry: A Case of Supply Chain Practices
Bapak Ir. Pahala A. Pardede, MBT, IPM - Chief Joint Operation GMF-MMF,
Dunia aviasi tentu menjadi suatu yang tidak asing lagi bagi masyarakat sebagai salah satu sarana transportasi udara. Namun demikian bisnis MRO pada aviasi sendiri masih menjadi hal asing bagi kalangan umum. Untuk menggali lebih dalam bagaimana seluk beluk bisnis industri aviasi, Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen Petra mengadakan CEO Talk edisi bulan Mei 2019 dengan topik: “Sustainable MRO Business in Global Aviation Industry, A Case of Supply Chain Practices”. CEO Talk merupakan kegiatan perkuliahan luar kampus yang bertujuan mempertemukan mahasiswa MM UK Petra dengan para CEO perusahaan skala lokal dan nasional yang membagikan pengalaman bisnis mereka. Narasumber yang diundang kali ini adalah Bapak Ir. Pahala A. Pardede, MBT, IPM selaku Chief Joint Operation GMF-MMF, sebuah perusahaan penyedia layanan pesawat dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perawatan pesawat terbesar di Asia. CEO Talk dikemas dalam bentuk sharingpengalaman dan inspirasi bisnis dari narasumber, disambung dengan sesi tanya jawab. Bapak Ir. Pahala A. Pardede, MBT, IPMmengawali sharingnya dengan menceritakan mengenai profil GMF AeroAsia, Aviation dan MRO Key Challengesserta tren ke depan.
MRO (Maintenance, Repair, Organization) dibutuhkan pesawat sebagai ‘bengkel’ atau ‘rumah sakit’ yang melakukan perawatan pesawat, untuk menjaga kondisi pesawat agar tetap prima atau reliable. Setiap bengkel perawatan harus memiliki standar. MRO mempunyai standar yang ketat baik dari sisi personal,facility, prosedur dan lingkungan kerja karena memiliki sertifikasi internasional dari FAA (USA) & EASA (Europe). Sertifikasi ini menjadi kekuatan GFF AeroAsia sebagai brandingtool sebagai satu-satunya bengkel pesawat di Indonesia yang memiliki sertifikasi tersebut. Biaya mendapatkan sertifikasi FAA (USA) & EASA (Europe)sebesar 100.000 USD dimana pengecekkan minimal harus diadakan dua kali dalam 1 tahun. Manfaat dari sertifikasi internasional ini adalah keunggulan GMF menarik pasar Eropa dan Asia.
Bisnis MRO untuk aviasi ini sangat erat dengan supply chaindimana isu yang menjadi masalah rumit adalah customsserta IT backbone. Sebelum deregulasi pada tahun 2016, Indonesia memiliki daya saing yang lebih lemah dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia yang menetapkan bea masuk sparepartuntuk pesawatsebesar 0%, sedangkan di Indonesia besarnya dapat bervariasi. Namun demikian kekuatan Indonesia adalah pada sisi biaya sumber daya manusia dimana biaya labor di Indonesia lebih kompetitif dibandingkan Singapore. Hal ini menjadi kesempatan bagi GMF untuk bisa lebih berperan di pasar internasional dimana dapat berkompetisi head to headdengan Singapore dan negara lainnya. Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah sinergi antara sinkronisasi dan konsolidasi. Pemain di industri penerbangan berfokus pada operasional menerbangkan pesawat dimana adanya tekanan pasar yang besar menjadikan para pemain di bisnis aviasi melakukan grouping. Sinergi sinkronisasi dan konsolidasi akan membantu pengaturan rute, kapasitas sehingga supply demandbisa dijaga serta bisa memperhitungkan efisiensi dan efektifitas agar lebih kompetitif. Pada aircraft operation cycleterdapat empat aspek yang dijaga antara lain: 1) safety; 2) reliability terkait ketepatan waktu penerbangan; 3) comfortability; dan 4) economickarena masyarakat kita yang cenderung price sensitive.Sedangkan operating cost airlinesterbagi sebagai berikut:
Berbicara soal tren bisnis aviasi 5-10 tahun ke depan, digitalisasi data-data operation mutlak diperlukan agar maintenancedapat dipantau dari peralatan elektronik/gadgetmisalkan kapan tim berangkat, berapa orang yang akan dikirim apabila ada iritabilitas dan lainnya.
CEO Talk kelima di tahun 2019 ini berlangsung dalam suasana dialog serius tapi santai dan interaktif yang dihadiri oleh 15 mahasiswa MM UK Petra dari berbagai angkatan dan peminatan studi.
Disarikan oleh: Novia Chandra Tanuwijaya (MM Batch 20, Peminatan Supply Chain Management)
“Woman in a Male-Dominated Industry”
Vivian Koerniady - CEO State Photography
R.A Kartini pernah mengatakan “Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya”. Zaman dahulu banyak orang beranggapan bahwa wanita cukup bekerja di rumah untuk membesarkan anak dan mengurusi urusan rumah tangga, sedangkan bekerja adalah tugas pria. Faktanya saat ini zaman telah berubah. Di zaman emansipasi, wanita telah memiliki kesempatan untuk berkarya dalam bisnis maupun pekerjaan yang dahulu hanya boleh dikerjakan oleh kaum pria.
Untuk menggali lebih dalam bagaimana wanita dalam dunia pekerjaan yang sebagian besar didominasi oleh kaum pria, Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen Petra mengadakan kegiatan CEO Talk edisi bulan April 2019 dengan topik: “Women in Male–Dominated Strategy”. CEO Talk kali ini spesial karena menghadirkan CEO wanita dalam rangka memperingati hari Kartini. Topik yang diangkat dalam sharing kali ini membahas tentang strategi-strategi apa saja yang mendominasi dalam seorang perempuan. Narasumber yang diundang kali ini adalah Ibu Vivian Koerniady, selaku CEO State Photography, yang merupakan wedding photographer Surabaya. Acara dikemas dengan sharing pengalaman dan inspirasi bisnis dari narasumber, yang disambung dengan sesi tanya jawab, makan siang dan foto bersama di Petricor Café, Manyar Surabaya.
Ibu Vivian mengawali sharingnya dengan menceritakan bagaimana Beliau merintis bisnis fotografinya dari nol sampai dengan posisi saat ini. Poin utama yang dapat dipelajari dalam menjalankan sebuah bisnis, antara lain:Fokus pada
Wanita memiliki kelebihan dibandingkan dengan pria, misalnya saja wanita lebih menggunakan perasaaannya dan lebih detail oriented dibandingkan dengan pria. Demikian juga dengan pria yang mungkin memiliki kelebihan dibandingkan dengan wanita. Oleh karena itu, kita harus fokus pada kekuatan yang dimiliki. Buktikan bahwa kita bisa mengerjakan apa yang dipercayakan pada kita dengan sebaik mungkin. Tetap konsisten pada apa yang kita katakan dan buat kekuatan yang kita miliki sebagai keunggulan bisnis kita
Dalam bidang apapun,untuk dapat sukses dalam menjalankan sebuah bisnis kita harus memiliki skill. Skill tersebut harus dapat kita asah sesering mungkin kalau tidak maka skill itu tidak akan pernah dapat berkembang.
Portofolio sangat penting untuk dimiliki dalam sebuah bisnis. Portofolio tersebut dapat kita bangun melalui berbagai macam media sosial, seperti Instagram, Facebook, blog atau website. Portofolio sangat penting sebagai media promosi dalam berbisnis
Dalam kenyataannya saat melakukan eksekusi, suatu bisnis dapat berjalan tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah dan harus terus bekerja keras sampai berhasil. Walaupun gagal, coba lagi sampai mencapai keberhasilan. Karena untuk setiap tantangan yang kita hadapi, dengan pertolongan Tuhan pasti ada jalan keluarnya.
Dibalik kesuksesan suatu bisnis ada tim yang selalu mensupport dibelakangnya. Dalam merekrut karyawan, poin utama yang harus dimiliki oleh karyawan adalah karakter yang baik, karena skill dapat diajarkan sedangkan karakter akan sangat sulit sekali diubah. Carilah orang yang dapat dipercayai, yang memiliki style yang cocok dengan usaha kita. Buatlah tim yang solid, kompak dan positif karena hal ini akan sangat mempengaruhi kemajuan bisnis kita
Dalam menjalankan suatu bisnis, kita harus bekerja sesuai dengan potensi dan passion kita. Selain itu dalam pekerjaan jangan hanya berfokus untuk mengejar uang saja, tetapi pada tujuan yang ingin kita capai. Dengan berfokus pada tujuan kita, maka uang tersebut akan menjadi bonus dalam kerja keras yang kita lakukan.
Belajar merupakan hal yang tidak akan pernah berakhir. Kita harus mau untuk terus belajar, misalnya dari kesalahan yang telah kita lakukan atau dari pengalaman orang lain. Selain itu kita juga harus selalu memberikan respect pada senior kita karena dari situ kita dapat memperoleh banyak pelajaran berharga.
CEO Talk ketiga di tahun 2019 ini berlangsung dalam suasana dialog serius tapi santai dan interaktif yang dihadiri oleh 16 mahasiswa MM UK Petra (kali ini didominasi oleh kaum wanita) dari berbagai angkatan dan peminatan studi.
Disarikan oleh: Fabrianne Setiawati Sudono (MM Batch 18, Peminatan Strategic Marketing Management)
Mengenal Seluk Beluk Bisnis Event Organiser
Guntur Djatmiko - CEO IONS Production
Event menjadi bagian dari strategi bisnis untuk membangun reputasi merek serta menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan sebuah perusahaan. Bisnis jasa Event Organizer (EO) tentunya perlu mempersiapkan semuanya secara matang sehingga eksekusi event dapat berjalan sesuai keinginan bahkan melebihi ekspetasi perusahaan client.
Untuk menggali lebih dalam bagaimana seluk beluk bisnis EO, Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen Petra mengadakan kegiatan CEO Talk edisi bulan Maret 2019 dengan topik: “Mengenal seluk beluk bisnis event organiser”. CEO Talk merupakan kegiatan perkuliahan luar kampus yang bertujuan mempertemukan mahasiswa MM UK Petra dengan para CEO perusahaan skala lokal dan nasional yang membagikan pengalaman bisnis mereka. Narasumber yang diundang kali ini adalah Bapak Guntur Djatmiko S.E. selaku CEO ION Productions, sebuah EO dengan spesialisasi untuk business atau corporate event. Acara dikemas dengan sharing pengalaman dan inspirasi bisnis dari narasumber, disambung dengan sesi tanya jawab dibarengi dengan makan siang dan foto bersama.
Bapak Guntur mengawali sharingnya dengan menceritakan apa yang melatarbelakangi Beliau memilih bisnis EO sampai dengan keputusannya untuk fokus menjadi spesialis di segmen corporate event dan merintis bisnisnya hingga di posisi saat ini.
Tiga poin utama yang dapat kita pelajari dalam menjalankan bisnis EO antara lain:
Terdapat tiga kunci sukses untuk mengembangkan bisnis ini. Pertama, kita harus terjun langsung untuk mengetahui jalannya operasional terutama saat awal merintis bisnis ini. Kedua, harus punya timeline untuk semua project yang dikerjakan; ketiga, harus komitmen terhadap apa yang dikerjakan terutama dalam hal financial (misal, perlu punya term of payment yang jelas di awal dengan client).
Tender/pitching strategy merupakan strategi yang dibuat untuk memenangkan tender. Hal penting yang perlu dipersiapkan untuk memenangkan tender: aspek legal artinya kita harus berbadan hukum minimal CV (terutama bila kita mengikuti tender sebagai EO untuk event BUMN, perusahaan swasta skala nasional). Kita harus menyiapkan companny profile, dan menyiapkan presentasi disain dan konsep event kita.
Event execution merupakan pelaksanaan di hari H dimana tentu semua pihak menginginkan event dapat berjalan sempurna dan mencapai target yang diinginkan client. Pak Guntur sempat menceritakan pengalamannya waktu event berlangsung dan terdapat faktor eksternal di luar dugaan yang mempengaruhi jalannya event tersebut. Ketika ada kejadian di luar ekspetasi, maka EO harus segera mengatasinya sehingga event yang digelar tidak gagal dan untuk mengantisipasi komplain client .
Berlangsung dalam suasan dialog sersan (serius tapi santai) dan interaktif, CEO Talk kedua di tahun 2019 ini dihadiri 9 mahasiswa MM UK Petra dari berbagai angkatan peminatan studi.
Disarikan oleh: Eduardo Edwin Ang (MM Batch 20 Peminatan Studi: Organisational Development)
Building Relationship and Trust with Customer in the B2B Context
Fandy Gunawan - CEO SaVE Variasi Mobil Surabaya
Membangun relasi dengan konsumen yang didasarkan pada kepercayaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam mengawali dan mempertahankan suatu bisnis. Apabila pemilik bisnis dapat menjalin hubungan baik dan menjaga kepercayaan konsumen maka bisnis akan dapat berjalan baik dan mampu survive di tengah kompetisi yang ketat.
Untuk menggali lebih dalam bagaimana cara membangun relasi dan kepercayaan konsumen, Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen Petra mengadakan kegiatan CEO Talk dengan topik “Building Relationship and Trust with Customer in the B2B Context”. CEO Talk merupakan kegiatan perkuliahan luar kampus yang bertujuan mempertemukan mahasiswa MM UK Petra dengan para CEO perusahaan skala lokal dan nasional yang membagikan pengalaman bisnis mereka. Narasumber yang diundang kali ini adalah CEO SAVe Variasi Mobil, Bapak Fandi Gunawan, S.T.. Acara dikemas dengan sharing pengalaman dan inspirasi bisnis dari narasumber, disambung dengan sesi tanya jawab dibarengi dengan makan siang dan foto bersama.
Bapak Fandi mengawali sharingnya dengan menceritakan apa yang melatarbelakangi Beliau memilih bisnis variasi mobil dan kemudian secara detail menjelaskan bagaimana Beliau merintisnya hingga saat ini, setelah 18 tahun membangun, SAVe menjadi salah satu leader di wilayah Jawa Timur.
Ada tiga faktor paling penting dalam menjalankan bisnis B2B yang dikemas menjadi Past-Present-Future. Pertama, adalah reputasi, yaitu portfolio atau profil pelanggan dengan siapa kita menjalin bisnis selama ini. Amat penting untuk membangun portfolio karena ini menunjukkan capaian kita di “masa lalu” yang menjadi bekal untuk mencari konsumen baru. Kedua adalah casing, menggambarkan tampilan luar kita. Pepatah mengatakan “don't judge the book from its cover”, namun dalam bisnis, tampilan luar atau casing amat penting untuk memberi kesan saat ini (present) bahwa kita adalah pelaku bisnis yang professional. Casing ini ditunjukkan dalam penampilan baju, cara kita memberi salam, cara kita bersalaman, cara duduk dan sebagainya. Terakhir adalah karakter. Casing tidak bersifat jangka panjang, diperlukan karakter yang baik agar reputasi dan casing yang di awal sudah dibangun dapat bertahan lama. Selain ketiga hal mendasar di atas, Bapak Fandi juga mengingatkan bahwa dalam bisnis B2B bukan hanya tentang transaksi tetapi juga tentang relasi. Sebagai seorang Kristiani, Beliau percaya rejeki sumbernya dari Tuhan dan sering kali disalurkan melalui relasi bisnis yang sudah dimiliki.
CEO Talk pertama di tahun 2019 ini dihadiri 15 mahasiswa MM UK Petra dari berbagai angkatan. Jumlah peserta sengaja dibatasi agar kegiatan diskusi berlangsung lebih interaktif.
Disarikan oleh: Chandra Titius (MM batch 19 Peminatan Studi: Financial Management)
Research Skill Workshop diadakan oleh Prodi MM untuk membekali mahasiswa khususnya mereka yang akan menulis tesis. Workshop diadakan 4 hari berturut-turut pukul 18.00-21.00 WIB dengan narasumber Associate Professor Ferry Jie, Ph.D., staf akademik dari Edith Cowan University, Perth Australia. Assoc. Prof. Ferry Jie amat berpengalaman dalam melakukan penelitian dan publikasi di berbagai jurnal internasional bereputasi.
Tahun ini, Prodi MM membuat jadwal untuk Library Database Research, hal ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa bila ada tugas dari dosen atau pun mencari referensi. Sehingga, mahasiswa/i tidak hanya mengandalkan dari googling saja, melainkan juga jurnal-jurnal mahasiswa MM sendiri.
Setiap tahun ajaran baru, prodi MM selalu mengadakan pertemuan dengan mahasiswa/i dengan tujuan untuk membahas kurikulum selama mengikuti kegiatan di MM, pengenalan tim MM dan mensosialisasikan jadwal perkuliahan dan kalender akademiknya. Untuk pertemuan kali ini, dihadiri oleh mahasiswa MM batch 18 dan batch 19
Untuk bulan Agustus ini, diadakan Site Lecture untuk program Innovation (Peminatan Tourism & Hospitality) dan Organizational Development (Peminatan)
Hari, Tanggal : Jumat, 10 Agustus 2018
Jam :
Tempat : Four Point Hotel Surabaya
Narasumber : GM Four Point (Alamsyah Jo)
Topik Diskusi : Innovation
Kuliah tamu untuk mata kuliah service management
Hari, Tanggal : Rabu, 08 Agustus 2018
Jam :
Tempat : T4
Narasumber : GM Prime Biz Hotel (Dr. Yusak Anshori.,M.M)
Topik Diskusi : Service Management
Event ini diadakan di Hotel Santika Gubeng Surabaya, dimana diadakan acara sharing bersama dan bussiness network antara alumni dan mahasiswa.